Rabu, 16 Maret 2016

Surat Untuk Sahabat

Assalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh..

Sekedar ingin mengabadikan sebuah tulisan yang cukup manis dari seorang sahabat, kala ibu tiada. Terimakasih banyak, sobat. Pesan ini dikirimkan saat tengah berada di rest area dalam perjalanan otw ke Cikarang. Begitu menerima ini dan membacanya, tak kuasa air mata seketika jatuh :'). Sekali lagi terimakasih.

*********************************************************************************

"Bukan kita yang memilih takdir
Tapi takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah
Kita harus selalu mencoba untuk membidik dan melesatkannya
Di saat yang paling tepat.
(Sultan Sholahuddin Al Ayyubbi)
Kamu percaya kan bahwa hidup kita ini merupakan serangkaian takdir?
Meski takdir telah ditentukan, kita tetap harus berusaha karena kita tidak pernah tahu apa yang menjadi keputusan Allah untuk kita.
Semua hal yang terjadi di dalam hidup kita masuk dalam ketentuan-Nya. Termasuk pertemuan dan perpisahan.

Sobat,
Pada kesempatan ini aku ingin bercerita. Bercerita tentang seseorang yang memiliki bara api di dalam hidupnya yang bersiap untuk fight to the end.
Maukah kamu mendengarkannya?
Aku kenal seseorang.
Kenal. Bukan sekedar tahu.
Karena enta bagaimana, ia membuatku merasa mengenalnya. Aku melihat ia selalu berusaha untuk tegar di depan banyak orang, karena ia bukan tipikalnya untuk merendahkan diri di hadapan manusia.
Baginya, di hadapan manusia dia hanya cukup merendahkan hati. Dan hanya kepada Allah dia bersedia merendahkan diri.

Beberapa kali dia berada di persimpangan jalan. Bisakah kamu bayangkan betapa keras perjuangannya selama ini? Sayangnya, para pejuang seringkali berada dalam keterasingan di tengah gemerlapnya kemewahan dunia.

Aku bisa merasakan, betapa seringnya ia merasakan perih di dalam hatinya yang lembut.
Sesekali dari sorot matanya, terlihat sekali bahwa ia mendambakan perubahan yang lebih baik lagi. Tekadnya keras seperti baja tempa. Dan justru itulah yang membantunya untuk menemukan jati diri sebagai seorang muslimah tangguh.

Aku hanya membayangkan, melaluhi dirinya akan tumbuh peradapan yang agung. Peradapan yang tumbuh diatas dasar nurani manusia. Sebuah peradaban yang siap berkompetisi dengan waktu.
Doaku, semoga Allah selalu menambahkan kebaikan kepada dirinya dan keluarganya di setiap keaadan . Aamiin. 

Aku percaya bahwa dia cukup tangguh dan mandiri. Tapi asal engkau tahu akhir2 ini aku seringkali mencemaskannya. Baik-baik sajakah dia disana?
Saat ini, dengan jelas bagaimana bulir-bulir air mata itu membasahi pipinya. Dapat kurasakan bagaimana remuknya perasaannya saat orang tercintanya telah pergi meninggalnya. Memang cinta dan dukungan dari seorang ibu tidak pernah bisa tergantikan oleh siapapun. Aku dapat merasakan itu.

Dan sekarang, maukah engkau membantu untuk mengamini do’aku? Do’aku, Semoga gadis itu selalu diberi kekuatan dan selalu menemukan kehadiran Allah SWT seriring dalam perjalanan melaluhi masa-masa sulit ini.

Dan semoga Alm. Ibunda tercinta diberikan terang jalannya dan mendapatkan  tempat yang sempurna serta di ampuni segala dosa-dosanya. Aamin.

Tetap tegar dan jangan terlalu lama larut dalam kesedihan  sahabatku Agnes (Karena sesungguhnya semua ini hanya cobaan hidup dari-Nya.Percayalah Alm. Ibunda tercinta akan bahagia bersama Allah di Surga-Nya.)  Aamiin. 

Salam Hangat dan Salam Cinta dari semua sahabat dan rekan kerjamu.
#Dalam Doa.

D.A "

********************************************************************************

Wassalamu'alaykum Warahmatullah..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar