Sekedar ingin mengabadikan sebuah tulisan yang cukup manis dari seorang sahabat, kala ibu tiada. Terimakasih banyak, sobat. Pesan ini dikirimkan saat tengah berada di rest area dalam perjalanan otw ke Cikarang. Begitu menerima ini dan membacanya, tak kuasa air mata seketika jatuh :'). Sekali lagi terimakasih.
*********************************************************************************
"Bukan kita yang memilih takdir
Tapi takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah
Kita harus selalu mencoba untuk membidik dan melesatkannya
Di saat yang paling tepat.
(Sultan Sholahuddin Al Ayyubbi)
Kamu percaya kan bahwa hidup kita ini merupakan serangkaian takdir?
Meski takdir telah ditentukan, kita tetap harus berusaha karena kita tidak pernah tahu apa yang menjadi keputusan Allah untuk kita.
Meski takdir telah ditentukan, kita tetap harus berusaha karena kita tidak pernah tahu apa yang menjadi keputusan Allah untuk kita.
Semua hal yang terjadi di dalam hidup kita masuk dalam ketentuan-Nya. Termasuk pertemuan dan perpisahan.
Sobat,
Pada kesempatan ini aku ingin bercerita. Bercerita tentang seseorang yang memiliki bara api di dalam hidupnya yang bersiap untuk fight to the end.
Maukah kamu mendengarkannya?
Pada kesempatan ini aku ingin bercerita. Bercerita tentang seseorang yang memiliki bara api di dalam hidupnya yang bersiap untuk fight to the end.
Maukah kamu mendengarkannya?
Aku kenal seseorang.
Kenal. Bukan sekedar tahu.
Kenal. Bukan sekedar tahu.
Karena enta bagaimana, ia membuatku merasa mengenalnya. Aku melihat ia selalu berusaha untuk tegar di depan banyak orang, karena ia bukan tipikalnya untuk merendahkan diri di hadapan manusia.
Baginya, di hadapan manusia dia hanya cukup merendahkan hati. Dan hanya kepada Allah dia bersedia merendahkan diri.
Baginya, di hadapan manusia dia hanya cukup merendahkan hati. Dan hanya kepada Allah dia bersedia merendahkan diri.
Beberapa kali dia berada di persimpangan jalan. Bisakah
kamu bayangkan betapa keras perjuangannya selama ini? Sayangnya, para
pejuang seringkali berada dalam keterasingan di tengah gemerlapnya
kemewahan dunia.
Aku bisa merasakan, betapa seringnya ia merasakan perih di dalam hatinya yang lembut.
Sesekali dari sorot matanya, terlihat sekali bahwa ia
mendambakan perubahan yang lebih baik lagi. Tekadnya keras seperti baja
tempa. Dan justru itulah yang membantunya untuk menemukan jati diri sebagai seorang muslimah tangguh.
Aku hanya membayangkan, melaluhi dirinya akan tumbuh
peradapan yang agung. Peradapan yang tumbuh diatas dasar nurani manusia.
Sebuah peradaban yang siap berkompetisi dengan waktu.
Doaku, semoga Allah selalu menambahkan kebaikan kepada dirinya dan keluarganya di setiap keaadan . Aamiin.
Aku percaya bahwa dia cukup tangguh dan mandiri. Tapi asal
engkau tahu akhir2 ini aku seringkali mencemaskannya. Baik-baik sajakah
dia disana?
Saat ini, dengan jelas bagaimana bulir-bulir air mata itu
membasahi pipinya. Dapat kurasakan bagaimana remuknya perasaannya saat
orang tercintanya telah pergi meninggalnya. Memang cinta dan dukungan
dari seorang ibu tidak pernah bisa tergantikan oleh siapapun. Aku dapat
merasakan itu.
Dan sekarang, maukah engkau membantu untuk
mengamini do’aku? Do’aku, Semoga gadis itu selalu diberi kekuatan dan
selalu menemukan kehadiran Allah SWT seriring dalam perjalanan melaluhi
masa-masa sulit ini.
Dan semoga Alm. Ibunda tercinta diberikan terang jalannya
dan mendapatkan tempat yang sempurna serta di ampuni segala
dosa-dosanya. Aamin.
Tetap tegar dan jangan terlalu lama larut dalam kesedihan
sahabatku Agnes (Karena sesungguhnya semua ini hanya cobaan hidup
dari-Nya.Percayalah Alm. Ibunda tercinta akan bahagia bersama Allah di
Surga-Nya.) Aamiin.
Salam Hangat dan Salam Cinta dari semua sahabat dan rekan kerjamu.
#Dalam Doa.
D.A "
********************************************************************************
Wassalamu'alaykum Warahmatullah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar